(pagi yang cerah di SMA TUNAS BANGSA,siswa/siswi SMA TUNAS BANGSA sedang mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru mereka)
Buk uci :” kita kadang tidak mau berfikir, bahwa apa yang kita perbuat sekarang,
akan mendapat balasan, bukan hanya diakhirat kita mempertanggung jawabkan hasil
perbuatan kita, tapi kadang didunia pun perbuatan kita sudah mendapat balasan,
contohnya jika seorang pencuri yang tertangkap, selain kadang dihajar oleh
masyarakat, dia juga akan dipenjara atas perbuatannya, bisa kalian beri contoh
yang lain?”
Fani :”auuuwwwww”(menjerit
kuat)
Buk uci :”kenapa
fani?”
Fani :”ini,
Bu, fatma…
Buk uci :”kenapa
dengan fatma nak?”
Fani :”dia
menarik kuncir rambut saya Bu”
Buk uci :”Fatma…?”
Fatma :”ya,
Bu?”
Buk uci :”apa
iya fatma narik kuncir rambut fani?”
Fatma :”bohong,
bu. Dari tadi saya dengerin ibuk nerangkan. Kalau ibuk gak percaya Tanya aja
sama Fatimah”
Buk uci :”Fatimah?,
apa benar yang dibilang fatma?”
Fatimah :”be..be..benar
buk”
Fani :”bohong
bu, Fatimah pasti sudah diancam fatma”
Buk uci :”sabar
ya fani, ingat kata ibuk tadi semua ada balasannya, fatma nanti jam istirahat
temui ibuk dikantor”
Fatma :”ohh,
jadi maksud ibu saya salah gitu?, saya gak bisa dipercaya gitu? Ibuk lebih
percaya sama anak manja ini”hihhhh(sambil menaikkan bibir atasnya mencibir)
Buk uci :”ya
udah kita lanjutkan pelajarannya yaa!” apa contoh dari materi yang ibuk
sebutkan tadi fatma?”
Fatma :”contohnya
septi mencontek sama saya saat belajar kimia, ketahuan buk margareth dan septi
dihukum disuru nyuci wc buk”
Buk uci :”ya
benar kata fatma, selanjutnya putri?”
putri :”anja
dan dayat yang bertumbuk gara-gara rebutan cindi, ketahuan guru BP, diskorsing
3 hari”
Buk uci :”ibuk
rasa semuanya sudah paham materi ini, jadi bisa minggu depan kita ulangan”
(jam istirahat tiba)
Fani :
(bersama tiga sahabatnya : meylin,septi,yanti,puri baru saja dari kantin
berjalan sambil memakan jajanan yang mereka beli)
Fatma :
(sengaja menabrak fani, hingga makanan fani jatuh) “sorry, aku gak
sengaja”(ketika fani hendak mengambil makanannya yang jatuh, fatma memijaknya),
“aduh anak malang yang manja, lagi-lagi aku gak sengaja mijak makanan mu, sorry
yaa”(mengejek)
Fani :”kenapa
sih kau jahat kali sama aku?”
Fatma :”siapa
yang jahat sama kau?, tadikan uda kubilang gak sengaja, budek yaa? Hhh
cantik-cantik kok budek”
Meylin,puri :”kami
gak percaya kalo kau gak sengaja!!”
septi,yanti
septi :”tega
kali si kau fat, uang jajan fani kan Cuma seribu, uda dia belikan kue itu, eh
malah kau senggol sampek jatoh, kau pijak lagi!!”
Fatma :”wah,
kasihan sekali si budek ini…berarti hari ini kau gak jajan dong”(mengejek fani
sambil tersenyum licik)
Fani :”kau
betul-betul jahat fat”(berlari meninggalkan fatma dan teman-temannya)
Meylin :”awas
yaa nanti kuadukan kau sama buk uci”
Fatma :”adukan,
kau pikir aku takut hah?, jangankan buk uci yang lembek gitu, buk margareth
yang cerewet aja aku gak takut”, berani kau ngadukan aku, gak selamat kau”
Yanti :”ehhh,
fatma kami gak takut samamuh yaa, percuma kau pande, tapi gak ada akhlak mu!!”
Fatma :”mulutmu
itugak bisa dijaga yaa, gak usah cari gara-gara kau sama aku, aku ada masalah
sama fani, gak samamuh jangan ikut campur”(sambil menunjuk-nunjuk muka yanti)
(selanjutnya fatma berlalu pergi kekelasnya)
Fatma :”ohh,
putri budek yang malang, gak jajan ia?, mau aku kasih uang gak?,tapi jadi babu
aku sejam aja yaa:D”
Fani :”aku
tau aku orang miskin, bahkan aku juga tau dikelas ini aku yang paling miskin,
jangan mentang-mentang kau kayak au kek gitu, gak butuh aku uangmu!”
Fatma :”ooohhhh
gak butuh yaaa, baguslah uangku utuh”
(bel usainya istirahat berbunyi, masuklah buk
margareth)
Buk margareth :”malam
anak-anak”
Siswa/siswi :”sore
buk”
Buk margareth :”mana
dayat??
Dayat :”saya
buk”
Buk margareth :”puri
mana?”
Puri :”saya
buk”
Buk margareth :”yang
lemas lah kau puri, yang gak kau urusnya si puri ini dayat?”
Puri,dayat :”apa
sih ibuk ini?”
Siswa/siswi :”cie-cie
kompak niyeeee”
Fatma :”kompak,
sama-sama peak,hahaha”
Putri :”sssssttt,
diamlah dek, dimarah nanti lah sama ibuk”
Fatma :”gak
takut”
Buk margareth :”ehhh,
ada apa itu ribut-ribut ?”
Anja :”biasalah
buk, mulut si fatma mana bisa diam”
Putri :”ehhh,
anja diam kau gausah gini kali mulutmu(mempraktekkan dengan jarinya)
Buk margareth :”udah
diam kau anja. Dayat, anja,ridho besok kalian pangkas rambut kalian itu semak ibuk
tengok, jangan sampek ibuk yang mangkas, nanti sama yang bawah-bawahnya ibuk
pangkas!!”
Siswa/siswi :”hahahhahahahhahahahhahahahhahahhaa”
Buk margareth :”kalian
langsung negative pikirannya, maksud ibuk kan bulu kaki, dayat itu banyak kali
bulunya, udah kayak monyet”
Siswa/siswi :”hahahahhaha”
Buk margareth :”jangan
pala mencret kau disitu dayat!”
Dayat :”enggak
ah buk”(tertunduk lesu)
Fransiska :”sabar
ya dayat, ibuk ini memang suka becanda, jangan pala dimasukkan kehati”
(panggung menunjukkan siswa/siswi yang recok karena
guru sedang tidak masuk)
Lia :
(jalan bersama cindi,inke,meri, dan fransiska mau kekantin)
(lia adalah anak yang pintar, yang selalu berlomba
dengan fani dalam memperebutkan peringkat kelas, tetapi lia adalah anak yang
penyakitan)
Putri :”dekkk
tengok itu si bengek mau kemana itu dia?”
Fatma :”heh,
lia bengek mau kemana kau?, nanti pingsan pulak kau ditengah jalan, payah itu
nanti mana ada yang tahan ngangkat kau, beratmu pun cuman 3 kilo,
hahaha”(berkata sadis mengejek lia yang malang)
Lia :”fatma
kenapa sih kok kyaknya benci kali sama lia?(berkata sedih)
Fatma :”itukan
hak awak”
Inke :”yang
jahat lah kau fatma, gak ada otak mu!!”
Putri :”adalah
bodoh, kok gak ada otaknya mana idup dia”
Fatma :”huh,
peak” kenapa kau cindi nengok aku kek gitu? Gak senang kau?”
Cindi :”enggak
ah fat, wi we udahlah ayok kekantin kita”
Meri :”si
fatma kok jahat kali yaa?”
Fransiska :”tapi
payahan kita mau melawan dia, dia itu uda pinter cakap, anak kepsek, tapi
itulah gak ada akhlaknya”
Cindi :”iyakan,
sebenernya prihatin aku sama dia, ayahnya baik, kok dia kayak gitu ya?
Meri :”udah
lah we jangan gosipin dia lagi”
(tidak lama kemudian lia dkk. Kembali ke kelas)
Lia :
(berdiri di pintu dengan puri) “puri, gak terasa bentar lagi kita mau UAS yaa,
kau mau kuliah dimana?”
Puri :”insya
allah di USU , lia . lia dimana kuliahnya?”
Lia :”insya
allah di USU juga puri”(berkata dengan suara pelan hampir hilang, dan kemudian
lia terjatuh, lia pingsan, untung ada puri yang berhasil menyangga tubuh lemah
lia)
Puri :”anja,
dayat, ridho, tolongin lia pingsan”
Fransiska :
(berjalan panic) “woiii lia pingsan, bilang sama buk uci”
Putri :”dek,dek
sibengek pingsan”
Fatma :”halahhh,
paling juga Cuma pura-pura kak, caper”
(lia diangkat oleh anja,dayat,ridho,fransiska,cindi,
dan ditidurkan dimeja. Tak lama kemudian buk uci datang saat lia sudah mulai
tersadar)
Buk uci :”lia
sakit apa?”
Lia :”sakit
lambung,sesak napas buk”
Buk uci :”ini
ibuk bawakkan makanan buat lia, makan ya nak”(menyodorkan sebungkus makanan
dengan teh manis hangat)
Lia :”wiiihhhh,
pahit rasa lia makanan yang masuk kemulut buk”
Putri :”aiihhh,
kalo anja yang dibawakkan makanan itu sama plastic-plastiknya pun dimakan”
Buk uci :”yaa
udah kalo gitu, cindi,dayat,puri, bawak lia ke puskesmas, nanti ibuk nyusul”
(cindi,dayat,puri, dan lia menuju ke puskesmas)
Fatma :
(menancapkan jarum di kursi guru, karena semua sedang sibuk jadi tidak ada yang
melihatnya)
Buk uci :”awwwwwwhhhhh,
sakit” apa ini? Hah jarum, kok ada jarum dikursi ini nak?”
Yanti :”gak
tau kami buk, mungkin ada yang jail ngeletakin jarum dikursi guru”
Fatma :
(mendekati buk uci) “buk lia pingsan, mungkin itu pengaruh ibuk jadi wali kami”
Buk uci :”jadi
fatma maksud ibuk pembawa sial?”(berkata sedih)
Fatma :”ibuk
yaa yang bilang gitu, aku gak bilang gitu, ibuk yang merasa sendiri!!”(berlalu
meninggalkan buk uci dan menuju bangkunya)
Buk uci :”oh
yaa fatma maju kedepan dulu, berdiri angkat satu kaki, tangan ditelinga”
Fatma :”apa-apaan
in buk, salah saya apa?”
Buk uci :”tadi
fatma sengaja jatuhin makanan fani”
Fatma :”apa
ibuk punya buktinya, ngomong tanpa bukti itu sama saja omong kosong buk”
Meylin,septi :”kami
liat sendiri, mau nyangkal lagi kau?”(mendekati buk uci)
Buk uci :”udah
fatma, berdiri”
Fatma :
(berdiri dengan satu kaki diangkat, dan kedua tangan ditelinga, sambil melipat
kedua tangannya di badan dan tersenyum sinis), tetapi kemudian fatma duduk
dengan santainya)
Buk uci :”apa
ada ibuk suruh fatma duduk?”
Fatma :”gak
urusan ibuk, semua orang punya hak asasi manusia, gak usah sok ngatur ibuk,
disini aku yang menggaji ibuk”
Buk uci :”tapi
ini sekolah fatma, disini ibuk punya hak ngatur fatma, ibuk kan guru fatma”
Fatma :”aku
gak bilang hak guru buk, aku bilang hak asasi manusia,budek yaa?”
Buk uci :”yaa
allah, fatma, keterlaluan kamu yaa!!”
(selanjutnya buk uci keluar dari kelas ini)
Yanti :”jangan
kayak gitu kau fatma, nanti gak berkah ilmunya sama kau, bentar lagi kita UN
nanti gak lulus pulak kau karna durhaka sama guru”
Fatma :”eh,
kau diam aja, ayahku kepsek semua bisa diaturnya, kalo aku mau uda kusuru
ayahku ngeluarkan kau dari sekolah ini”
septi :”fatma
kau kok jahat kali ya, beda sama ayahmu, denger aku ya fatma, kau memang pande,
tapi yaa guru-guru gak menindak kelakuanmu itu Cuma karena segan sama ayah mu
yang baik,rendah hati,ramah”
fatma :”gak
usah sok tau kau disitu”
ridho :”yang
dibilang septi itu betul fatma, berubah lah kau, nani kau nyesal, sebentar
laginya kita disekolah ini fat”
putri :”dek
kayaknya kata-kata orang itu ada benarnya jugaklah, jangan kayak gitu lah kau
dek, kau udah keterlaluan kali, atau jangan-jangan adek iya yang narok jarum
disitu?”
fatma :”sejak
kapan kakak gak percaya sama aku, kakaklah satu-satunya kawan dekatku dikelas
ini, tapi kok malah ikut-ikutan menyalahkan aku?, atau uda bosan jadi kawanku?”
(keesokan harinya siswa/siswi sedang belajar kimia
dengan bu margareth)
Buk margareth :”siapa
aja yang gak hadir?”
Fransiska :”Cuma
fatma buk, izin dia”
Buk margareth :
”mana dayat, anja, ridho?”
Dayat :”saya
buk”
Anja :”saya
buk”
Ridho :”saya
buk”
Buk margareth :”katanya
kemaren lia pingsan?” kok udah sekolah?”, apa udah baikan?”
Lia :”udah
kok buk, nanti kebanyakan libur banyak ketinggalan pelajaran,bentar lagi kan
mau UN”
Buk margareth :”nahhh,
fransiska, kau contoh itu lia, jangan malas kau sekolah”
Fransiska :”iyalah
buk, kemaren aku gak sekolah kan juga karna sakit kali”
Buk margareth: (kembali menatap anja,dayat,ridho)”ibuk
lihat Cuma ridho yang pangkas, dayat, anja kenapa gak dipangkas rambutnya?”
Dayat :”ujan
semalam buk, gak bisa keluar”
Buk margareth :”jadi,
ridho kok bisa pangkas, banyak kali alasanmu”, kau anja kenapa gak pangkas?”
Anja :”lupa
buk”(menjawab dengan entengnya tanpa rasa bersalah)
Buk margareth :”sekarang
ibuk mau kalian keluar, jangan masuk pelajaran ibuk, selama kalian belum
pangkas”
Dayat,anja :
(masih duduk di kusinya masing-masing, bandal, gak mau keluar)
Siswa/siswi :”buk
kasih kesempatan sekali lagi napa sama orang ini?, jangan keluarkan orang ini
buk, kasian”L
Buk margareth :”oke,
kalau kalian dua gak mau keluar, dan kalian semua bela kawan kalian ini, biar
ibuk yang keluar”(sambil berlalu meninggalkan kelas)
Meylin :”woii
cemana lah ini? Marah buk margarethL”
Fatimah :”kita
mintak maaflah sekelas sama ibuk itu?”
Inke :”tapi
ibuk itu orangnya agak payah memaafkan we?”
Ridho :”wii
ancurlah kita ini, kalian pulak bandal kali”(berkata pada dayat dan anja)
(lia yang kemarin pingsan, hari ini sudah bisa
sekolah, walau mukanya masih pucat)
Putri :”dah
sehatnya kau li? Kok udah sekolah?”
Lia :”belum
sehat kali, tapi uda agak lumayan kok”
(waktu istirahat tiba, siswa/siswi menuju kantor guru
ingin meminta maaf pada buk margareth)
Dayat,anja :”buk
maafin kamilah buk?”
Dayat :”ibuk
kalo mau marah sama kami aja, jangan kawan-kawan kami diikutkan”
Anja :”iya,
orang itu gak salah buk, kami yang salah”
Dayat :”kami
janji buk, kami besok pangkas, dan kalo ibuk belum bisa maafin kami, kami gak
papa buk gak masuk setiap pelajaran kimia”
Anja “ibuk
masuk yaa buk, buat kawan-kawan kami, ajari orang itu buk”
Dayat :”bentar
lagi kami UAS buk, tolonglah buk maafin kami”
Buk margareth :”keluar
kalian dua!”
Anja :”maafin
kami buk!!”
Dayat :”apa
perlu kami dua cium kaki ibuk?”
Buk margareth :”ibuk
bilang keluar, gak tau kalian bahasa Indonesia?”
(semua murid kelas XII IPA 3 masuk ke kantor guru,
mengerumuni buk margareth dan bersimbah dikaki buk margareth)
Fransiska :”buk
maafin kami buk, masuklah kekelas kami, ajarin kami?”L
Lia :”ia
buk, masuklah kekelas kami, udah gak ada lagi guru kimia yang sanggup ngajar kami,
selain ibuk, tolonglah kami buk?”L
Buk margareth :”keluar
ibuk bilang, bikin semak kalian disini!!”
Lia :”buk
tolonglah buk maafin kami”
Buk margareth :”KELUAR!!”
(dengan langkah gontai anak-anak XII IPA 3
meninggalkan kantor guru)
(keesokan harinya saat pergi ke sekolah fatma berjalan
melewati ruangan kelas yang sedang direnovasi, tiba-tiba ada material bangunan
yang mau menjatuhi kepala fatma untung saat itu fani lewat dan menolong fatma)
Fani :”awaaaaaaaaaaaaaaasssssssssssss
fatma”(berteriak keras sambil mendorong fatma, ttetapi akhirnya malah fani yang
tertimpa material bangunan sampai membuatnya tak sadarkan diri, dan mengalami
luka dikepala)
Fatma :”fani,
bangun fani, bangun,bangun fani(sambil mengoyang-goyangkan tubuh fani)”tolong,tolong”
Anja,rdh,dyt :
(kebetulan lewat didepan fani dan fatma, segera menolong fani dan membawanya ke
puskesmas)
Fatma :
(masih terduduk ditempat itu)”yaa allah, jahat kali aku selama ini sama fani,
aku slalu jahilin dia,ngejek dia, tapi ternyata dia sebaik itu sama aku,betapa
jahatnya aku yaa allah, neraka yang mana yang pantas untukku”
Fatimah :
(menghampiri fatma)”fatma udahlah, yang penting fatma udah sadar kan kalau
selama ini fatma salah, fatma mesti mintak maaf sama fani, sama lia, sama buk
uci, dan sama semua kawan sekelas, kami sebenernya sayang sama fatma”
(karena bel masuk berbunyi fatma dan Fatimah masuk
kekelasnya)
Buk uci :”kepala
fani parah nak, nanti pulang sekolah kita jenguk dia dirumah sakit yaa,tadi
kayak mana kejadiannya fatma?”
Fatma :”tadi
fatma jalan dari kelas yang direnovasi itu buk, jadi rupanya fatma gak tau kalo
ada material bangunan yang runtuh, fani yang ngeliat itu ngedorong fatma,
akhirnya fani yang kejatuhan buk, ini semua salah fatma buk,gara-gara fatma”
Buk uci :”fatma
gak boleh nyalahin diri sendiri, ini gak salah fatma kok, ini scenario tuhan
sayang”
Lia :”fatma
nanti mintak maaf aja sama fani”
Inke :”ia,
selama ini kan fatma uda jahat sama fani, ini semua memang scenario tuhan biar
fatma sadar”, oh ia buk, buk margareth marah lah sama kami semua”
Buk uci :”kenapa
rupanya, inke, kok marah ibuk itu sama kalian?”
Inke :”kemaren
itu kan buk si dayat sama anja disuru pangkas, tapi orang itu gak pangkas, jadi
orang itu dua disuru buk margareth keluar dari kelas, tapi kami belain orang
itu dua buk, jadi marahlah ibuk itu, buk”
Buk uci :”kalian
mintak maaflah sama ibuk itu”
Inke,yanti :”kami
uda mintak maaf buk tapi gak dimaafin jugak”
Buk uci :”coba
lagi lah nak, ibuk juga gak bisa nolong kalian, itukan salah kalian masak ia
ibuk yang mau mintak maaf?”
Lia :”ia
buk, kami pasti berusaha supaya ibuk itu mau ngajar kami lagi buk”
(guru-guru dan siswa/siswi menjenguk fani dirumah
sakit)
Lia :
(sambil berjalan ke ruangan fani)”kasian yaa fani, dia baek kali, padahal fatma
selalu jahat sama dia, tapi dia masik mau aja nolongin fatma kan inke?”
Inke :”ia
fani memang baik lia, uda baik, cantik,pinter lagi”
Fatma :”fani,
maafin aku yaa?, selama ini aku jahat kali sama kau fan” (sambil memagang
tangan fani)
Fani :”aa…akku
maafin kau kok fat, dari dulu, bahkan sebelum kau mintak maaf”
Fatma :”makasi
yaa sayang, seharusnya aku yang berbaring disini, bukan kau”
Fani :”udahlah
fatJ”
Fatma :
(berjalan mendekati lia)”li?”
Lia :”yaa
fat, kenapa?”
Fatma :”aku
mintak maaf kalau selama ini aku jahat sama kau li, aku memang keterlaluan”
Lia :”udahlah
fat, aku juga uda maafin kau dari dulu”
Fatma :”
kawan-kawan semua maafin fatma yaa selama ini jahat sama kalian”
(seluruh murid-murid mendekati buk margareth dan
meminta maaf yang akhirnya dimaafkan oleh buk margareth)
Dayat,anja :”maafin
kami yaa buk, kalo mau marah sama kami aja, jangan marah sama kawan kami jugak
mereka gak salah”
Inke :”ia
buk, maafin kamilah”
Lia :”ngajar
lagi ikelas kami lah buk?”
Yanti :”gak
ada yang ngajari kami kimia buk”
Meylin :”padahal
bentar lagi kami UN”
Fatimah :”maafin
kami lah buk”
Cindi :”maafin
kami buk, kembalilah mengajar kami buk”
Buk margareth :
(dengan muka sedih)”ibuk maafin kalian, tapi jangan bandal lagi yaa”
(semuanya berebutan memeluk buk margareth)
(fatma menghampiri buk uci)
Fatma :”buk,
maafin fatma yaa, selama ini fatma suka ngelawan ibuk, sebenarnya yang narok
jarum di kursi guru itu fatma,maafin fatma ya buk,maafin fatma”
buk uci :”fatma gak salah kok, ibuk yang
salah gak bisa ndidik fatma bagus-bagus, ibuk gak tegas, ibuk segan sama ayah
fatma, sampek-sampek gak bilang kalo fatma bandel,jahat, sama ayah fatma, jadi
fatma semakin menjadi2”
fatma :
(memeluk buk uci, yang dibalas pelukan buk uci juga)
anja :”aku
fat, mau jugak dipeluk kau dong?”
siswa/siswi :”hahahahahahahahhhahhaha”
THE END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar